Wlcome Tab

Friday, 18 October 2013

Prasarana Jalan : Jalan Modern Jepang dan Jalan Berlobang Indonesia

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia memerlukan ruang gerak untuk berpindah baik dekat maupun jauh, sehingga memerlukan bantuan khusus berupa kendaraan agar lebih efisien. Kendaraan memerlukan ruang berupa jalan, yang merupakan salah satu fasilitas terpenting untuk menunjang kemajuan perekonomian di Indonesia. Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk banguan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Sebagai penunjang utama dalam kemajuan perekonomian di Indonesia, sudah selayaknya jalan dibangun dengan rencana yang matang dan struktur yang baik dari segi kelembagaannya maupun keuangannya agar tercipta masa depan yang lebih baik. Akan tetapi, pada kenyataannya jalan di Indonesia masih sangat jauh dari yang diharapkan, oleh karena itu wajar apabila perekonomiannya kembang kepis atau tidak stabil. Prasarana jalan masih terabaiakan, pengguna jalan pada akhirnya menjadi korban. Respon yang lambat dari pemerintah dalam mengatasi persoalan prasarana jalan mengakibatkan banyak jalan berlobang dan bergelombang dijumpai diseluruh pelosok negeri terlebih di derah pinggiran dan terpencil. Hal ini sangat jauh berbeda dengan prasarana jalan yang ada di Jepang, yang sangat tersturktur dan terintegrasi dengan baik sehingga perekonomianan terus meningkat dan menjadi negara maju.
Struktur kelembagaan yang mumpuni serta sumber keuanganan yang memadai berdampak positif terhadap perkembangan prasarana jalan di Jepang. Prasarana jalan di Jepang menggunakan teknologi yang maju dan rencana yang matang sehingga tercipta suatu mahakarya yang mempunyai fungsi maksimal dalam rangka penunjang perekonomian. Padatnya area terbangun di Jepang membawa implikasi banyak dibangunnya jalan layang yang memiliki struktur jalan yang sangat teratur terhubung dengan pusat-pusat aktivitas sehingga menciptakan efisiensi tinggi. Disamping itu jalur pedestrian pun terfasilitasi dengan baik sehingga pejalan kaki sangat nyaman dalam melangkah, hal ini berbeda dengan jalur pedestrian Indonesia yang telah tergusur oleh menjamurnya pedagang kaki lima yang berusaha mencari keuntungan semaunya, sehingga sangat sulit untuk melangkahkan kaki dan kendaraan pun menjadi pilihan akhirnya.
Respon cepat tanggap pemerintah Jepang terhadap prasarana jalan terwujud dengan tidak dijumpainya jalan yang berlobang maupun bergelombang. Jalan yang mengalami kerusakan dengan segera diperbaiki oleh pemerintah Jepang seperti kerusakan parah akibat gempa yang terjadi di Jalan Raya Kanto di Naka yang selesai diperbaiki dalam jangka waktu 6 hari setelah kejadian.

Sudah seharusnya pemerintah Indonesia berkaca pada Jepang dalam hal prasarana jalan apabila menginginkan masa depan yang lebih baik. Kelembagaan harus disusun, diorganisir dan dibangun dengan SDM yang bermutu sedangkan sumber dana harus teralokasikan dengan baik. Dan semua itu merupakan harapan unuk menciptakan negera Indonesia lebih maju dan bersinar di mata internasional.
Jalan raya di Jepang yang hancur karena gempa (kiri) dan setelah diperbaiki selama 6 hari (kanan).

Gambar : Jalan raya Kanto di Naka, Jepang 
yang hancur karena gempa (kiri) dan setelah diperbaiki selama 6 hari (kanan).

Gambar : Hebatnya Jalan Raya di Jepang (Hakozaki Junction di Tokyo)


No comments:

Post a Comment