1. Pengertian Statistika
Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status
(bahasa Latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi negara. Seiring
dengan perkembangan zaman, statistik
mulai mencakup hal-hal yang yang lebih luas. Cakupan statistik tidak
hanya bertumpu pada angka-angka untuk pemerintahan saja, tetapi telah mengambil
bagian diberbagai bidang kehidupan, termasuk penelitian-penelitian pada hampir
seluruh cabang ilmu, seperti ekonomi, sains, pertanian, sosial, pendidikan dan
perencanaan.
Dalam kamus bahasa Inggris akan dijumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu
mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics
artinya ilmu statistik (
statistika ) , sedang kata statistic diartikan sebagai “ukuran yang diperoleh
atau berasal dari sampel“ yaitu sebagai lawan dari kata “parameter “ yang
berarti ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi”. Statistik diartikan
dalam arti sempit, yaitu keterangan ringkas berbentuk angka-angka. Contoh: Statistik
penduduk, yang berarti keterangan mengenai penduduk berupa angka-angka dalam
bentuk ringkas, seperti jumlah penduduk dan rata-rata umur penduduk. Sedangkan
staistika diartikan ke dalam pengertian yang lebih luas yaitu merupakan suatu
pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik, atau cara mengumpulkan data,
mengolah data, menganalisis data, menyajikan data, dan menginterpretasikan data
atau menarik kesimpulan berdasarkan data yang dianalisis. Dengan demikian
pengertian statistika jauh lebih luas daripada statistik.
2. Pengelompokan Statistika
A. Cara
Pengolahan Data
I. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif atau statistika deduktif
adalah statistika yang berkenaan dengan metode atau cara mendeskripsikan,
menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami.
Statistika deskriptif mengacu pada bagaimana menata atau mengorganisasi data,
menyajikan, dan menganalisis data. Menata, menyajikan, dan menganalisis data
dapat dilakukan dengan menentukan nilai rata-rata hitung, median, modus, standar
deviasi, dan persen/proporsi. Cara lain untuk menggambarkan data adalah dengan
membuat tabel, distribusi frekuensi, dan diagram atau grafik. Contoh:
1. Hasil survey mengenai usia penduduk di
Kecamatan Tembalang adalah rata-rata 65 tahun dan standar deviasi 10.
2. Sebanyak 10% diantara semua fasilitas umum
yang tersebar di Kabupaten Semarang, ternyata telah rusak.
Penarikan kesimpulan pada statistika deskriptif
(jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada. Didasarkan atas ruang
lingkup bahasannya, statistika deskriptif mencakup hal-hal berikut :
1.
Distribusi frekuensi dan bagian-bagiannya, seperti:
a.
grafik distribusi (histogram, polygon frekuensi, dan ogif)
b.
ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil, dsb.)
c.
ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, varians, dsb.)
d.
kemiringan atau kurtosis kurva
2. Angka
indeks
3. Time series deret waktu atau data
berkala
4.
Korelasi dan regresi sederhana
II. Statistika Inferensial (Induksi)
Statistika inferensial atau statistika induktif
adalah statistika yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan
data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri
dari suatu populasi. Dengan
demikian dalam statistik inferensial dilakukan suatu generalisasi dari hal yang
bersifat khusus (kecil) ke hal yang lebih luas (umum). Oleh karena itu,
statistik inferensial disebut juga statistik induktif atau statistik penarikan
kesimpulan. Pada statistika inferensial biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik atau ciri dari suatu
populasi, seperti mean dan standar deviasi. Berikut ini contoh-contoh
pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistika inferensial.
1.
Akibat penurunan produksi minyak oleh negara-negara penghasil minyak dunia,
diramalkan harga minyak akan menjadi dua kali lipat pada tahun yang akan
datang.
2.
Dengan mengasumsikan bahwa kerusakan tanaman kopi jenis Arabica kurang dari 30% akibat musim dingin yang
lalu maka harga kopi jenis tersebut nanti tidak akan lebih dari 50 sen per satu
kilogramnya.
Penarikan kesimpulan pada statistik inferensial
ini merupakan generalisasi dari suatu polulasi berdasarkan data (sampel) yang
ada. Didasarkan atas ruang lingkup bahasannya, maka statistik inferensial
mencakup:
1.
Probabilitas atau teori kemungkinan
2.
Distribusi teoritis
3.
Sampling dan distribusi sampling
4.
Pendugaan populasi atau teori populasi
5.
Uji hipotesis
6.
Analisis korelasi dan uji signifikansi, dan
7.
Analisis regresi untuk peramalan.
Dengan
demikian, statistika inferensial sebenarnya merupakan kelanjutan dari
statistika deskriptif.
B. Pengelompokan
Statistik Berdasarkan Bentuk Parameternya
Didasarkan atas bentuk parameternya ( data yang
sebenarnya ), statistika dapat dibagi dua, yaitu statistika parametrik dan
statistika nonparametrik.
I. Statistika Parametrik
Statistika parametrik adalah bagian statistika
yang parameter dari populasinya mengikuti suatu distribusi tertentu, seperti
distribusi normal, dan memiliki varians yang homogen.
II. Statistika Nonparametrik
Statistika nonparametrik adalah bagian
statistika yang parameter dari populasinya tidak mengikuti suatu distribusi
tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari persyaratan, dan variansnya
tidak perlu homogen.
3. Manfaat dan Fungsi Statistika
Dalam kehidupan modern sekarang ini, statistika
memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang. Pada saat ini ilmu statistika telah
mempengaruhi hampir semua kebijakan publik atau keputusan-keputusan yang
diambil oleh pakar ilmu pengetahuan dan para eksekutif. Pada dasarnya
statistika dapat digunakan sebagai alat:
a. Komunikasi, yaitu penghubung beberapa
pihak yang menghasilkan data statistik atau berupa analisis statistik sehingga
mereka dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi tersebut.
b. Deskripsi, yaitu penyajian data dan
mengilustrasikan data, misalnya mengukur hasil produksi, laporan hasil liputan
berita, indeks harga konsumen, laporan keuangan, tingkat inflasi, jumlah
penduduk, hasil pendapatan dan pengeluaran negara dan lain sebagainya.
c. Regresi, yaitu meramalkan pengaruh
data yang satu dengan data lainnya dan untuk mengantisipasi gejala-gejala yang
akan datang.
d. Korelasi, yaitu untuk mencari kuatnya
atau besarnya hubungan data dalam suatu penelitian.
e. Komparasi, yaitu membandingkan data dua
kelompok atau lebih.
Perlunya
mengetahui atau mempelajari statistika dalam Prencanaan Wilayah dan Kota adalah
karena statistika berperan sebagai alat bantu dalam hal-hal berikut:
1.
Menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
Variabel atau peubah merupakan sesuatu yang nilainya tidak tetap,
seperti harga, produksi, hasil penjualan, umur dan tinggi. Dengan stastistika,
variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan. Misalnya, hubungan antara
permintaan produk dengan tingkat pendapatan, dengan jumlah penduduk atau dengan
jenis penganut agama. Analisis korelasi dan regresi mampu memberikan jawaban
yang terbaik.
2.
Membuat rencana dan ramalan
Rencana dan ramalan merupakan dua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan
sesuatu, sehingga dapat diperoleh hasil yang baik dan berkualitas. Oleh karena
itu, rencana dan ramalan harus baik pula. Dengan statistik, rencana dan ramalan
dapat dibuat sebaik mungkin. Misalnya, rencana pembuatan perumahan untuk lima
tahun mendatang dari suatu pemerintahan kota, yanh dipengaruhi oleh banyak
faktor, seperti jumlah penduduk dan tingkat pendapatan masyarakat. Analisis
data berkala mampu memberikan jawaban terbaik.
3.
Mengatasi berbagai perubahan
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu pengambilan keputusan tidak
mungkin dapat diabaikan atau dihindarkan, supaya pihak-pihak lain tidak ada
yang dirugikan. Dengan statistik, perubahan-perubahan yang mungkin terjadi
dapat diantisipasi sedini mungkin.
4.
Membuat keputusan yang lebih baik
Keputusan yang baik dan rasional amat diperlukan dalam menjaga
kelancaran sebuah aktivitas kerja supaya kelestarian dari sebuah usaha dapat
terjamin. Dengan statistik, keputusan yang baik dan rasional dapat dihasilkan.
5. Jenis-Jenis Data
A.
Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
1.
Data Primer
Data primer adalah secara
langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun
organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung pengguna angkutan umum untuk
meneliti preferensi kepuasan pengguna.
2.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data
yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan
data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau
metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada
peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau
majalah.
B.
Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
1.
Data Internal
Data internal adalah data
yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal.
Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
2.
Data Eksternal
Data eksternal adalah data
yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya
adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi
pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
C.
Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
1.
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk
angka-angka. Misalnya adalah Jumlah penduduk, jumlah pengguna transportasi
umum, luas suatu area, dan lain-lain.
2.
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk
kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi masyarakat terhadap
kinerja pemerintah, anggapan para ahli mengenai perekonomian di Semarang dan
lain-lain.
D.
Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
1.
Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan
asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari
waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2.
Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu
interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya.
Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya.
Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
E.
Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1.
Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik
waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan
PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
2.
Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan
sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time
series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa
dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor
azahari dari bulan ke bulan, dll.
Semoga Bermanfaat....
Daftar Pustaka
Komunitas
& Perpustakaan Online Indonesia. 2006. Klasifikasi, Jenis dan Macam Data - Pembagian
Data Dalam Ilmu Eksak Sains Statistik / Statistika, dalam http://organisasi.org/klasifikasi_jenis_dan_macam_data_pembagian_data_dalam_ilmu_eksak_sains_statistik_statistika,
diakses Selasa, 12 Maret 2013
Qoroni, Waysul. 2012. Pengertian Statistik, dalam http://qoronizumalin.blogspot.com/2012/03/
pengertian-statistik.html, diakses Senin, 11 Maret 2013
No comments:
Post a Comment