Wlcome Tab

Saturday, 13 April 2013

Metode Pngumpulan Data dan Skala Pengukuran Data

 
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
1.   Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya. Sedangkan instrumen pengumpul data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
a.   Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
1.   Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
2.   Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
b.  Kuesioner/Angket
Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
·       Isi dan tujuan pertanyaan, jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
·       Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden.
·       Tipe dan bentuk pertanyaan terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
c.   Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara terjun langsung pada bagian kegiatan yang dihadapi melalui pengamatan dan pencatatan sehingga diperoleh data. Ada dua macam obeservasi yaitu:
·      Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
·      Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian. Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.

2.   Skala Pengukuran Data
a.   Skala Nominal
Merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori atau penamaan, kelompok atau klasifikasi dari konstruk yang diukur dalam bentuk variabel. Dibuat tanpa dasar penyusunan dengan urutan yang bermakna. Tidak merupakan tingkat dalam kategori. Tidak dapat dilakukan operasi perkalian/pembagian. Skala nominal bersifat saling meniadakan (mutually exclusive): Contoh responden hanya memiliki kategori pria saja atau wanita saja. Skala nominal bersifat collectively exhaustive yaitu tidak ada kategori yang lain kecuali dinyatakan dalam skala nominal. Contoh variabel yang memiliki mutually exclisive dan colectively exhaustive adalah status perkawinan dan agama yang dianut responden.
Contoh Skala Nominal :



 
1
Jenis Kelamin

Pria

Wanita






2
Status Perkawinan

Menikah

Tidak Menikah






3
Agama

Islam

Katolik



Kristen

Budha



Hindu








4
Departemen

Pemasaran

Produksi



Akuntansi




b.  Skala Ordinal
Merupakan skala yang selain mengandung unsur kategori/penamaan juga menunjukkan peringkat/urutan (order=urut). Dapat disusun dari urutan yang bermakna. Mengidentifikasi variabel yang dimaksud. Tingkatan dapat disusun dari yang tinggi ke terendah atau sbaliknya.
Contoh :
Tingkat kepuasan masyarakat kepada pemerintah : 5=sangat puas, 4=puas, 3=kurang puas, 2=tidak puas dan 1=sangat tidak puas
c.   Skala Interval
Merupakan skala yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang diukur. Skala ini menggunakan konsep jarak yang sama (equality interval) karena skala ini tidak menggunakan angka nol sebagai titik awal perhitungan. Angka tidak memiliki nilai 0 yang sesungguhnya. Contoh : suhu dalam skala, sudut,dll.
1. Pekerjaan yang saya lakukan mendorong saya untuk kreatif
1
2
3
4
5
2. Pekerjaan saya merupakan pekerjaan yang membosankan
1
2
3
4
5
3. Secara keseluruhan saya merasa puas dengan pekerjaan saya
1
2
3
4
5
Contoh Skala Interval







1 = Sangat Tidak setuju
2.= Tidak setuju
3 = Netral
4 = Setuju
5 = Sangat setuju

d.  Skala Rasio
Skala yang menunjukan kategori, peringkat, jarak dan perbandingan construct yang diukur. Skala rasio menggunakan nilai absolut. Memiliki nilai 0 yang sesungguhnya. Contoh Skala Rasio :
Berapa total penjualan bersih bapak/ibu dalam setahun?
…Antara Rp 500 juta s/d 1 Milyar
…Lebih dari Rp 1 Milyar s/d 100 milyar
…Lebih dari Rp 100 milyar s/d Rp 500 milyar.
…Lebih dari Rp 500 Milyar
Contoh lain: berat badan, jumlah pendapatan.

3.   Desain Pengukuran
1.   Skala Likert
Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju                            skor 5
b. Setuju                                        skor 4
c. Tidak ada pendapat                  skor 3
d. Tidak setuju                               skor 2
e. Sangat tidak setuju                   skor 1

2.    Skala Guttman
Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
            Ya                                Tidak
Baik                             Buruk
Pernah                         Belum Pernah
Punya                          Tidak Punya

2.    Skala Semantic Deferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap  tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.
Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ?
      

                                     Sangat buruk                                                  Sangat baik

4.   Skala Rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif  kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.
Contoh:
     Kenyaman ruang loby Bank  CBA:
     5       4        3          2          1         
     Kebersihan ruang parkir Bank  CBA:
     5       4        3          2         

 Semoga Bermanfaat....
Sumber

Nuryanti, Dewi. 2012. Skala Nominal, Ordinal, Interval, Rasio. Dalam http://dewinuryanti.com/2012/12/skl-nominal-ordinal-interval-rasio-jenis-skala-dalam-statistik.html, diunduh Sabtu, 24 Maret 2013


No comments:

Post a Comment