Wlcome Tab

Monday, 14 July 2014

Piala Dunia 1930-2014 : Finalis, Hasil Akhir, Tempat dan Lokasi

Piala Dunia FIFA adalah sebuah kompetisi sepak bola international yang didirikan pada tahun 1930. Kompetisi ini diikuti oleh tim pria nasional anggota Fédération Internationale de Football Association (FIFA), badan pengatur sepak bola dunia. Turnamen tersebut diselenggarakan setiap empat tahun sekali, kecuali pada 1942 dan 1946, dimana kompetisi tersebut dibatalkan karena Perang Dunia II

Tahun
Tuan Rumah
Skor
Juara
Runner-up
Tempat
Lokasi
1930
Uruguay
4-2
Uruguay
Argentina
Estadio Centenario
Montevideo, Uruguay

1934
Italia
2-1
Italia
Czechoslovakia
Stadio Nazionale PNF
Roma, Italia
1938
Prancis
4-2
Italia
Hungaria
Stade Olympique de Colombes
Paris, Perancis
1950
Brasil
2-1
Uruguay
Brasil
Estádio do Maracanã
Rio de Janeiro, Brazil
1954
Swiss
3-2
Jerman
Hungaria
Stadion Wankdorf
Bern, Swiss
1958
Swedia
5-2
Brasil
Swedia
Stadion Råsunda
Solna, Swedia
1962
Chile
3-1
Brasil
Czechoslovakia
Estadio Nacional
Santiago, Chile
1966
Inggris
4-2
Inggris
Jerman
Stadion Wembley
London, Inggris
1970
Meksiko
4-1
Brasil
Italia
Estadio Azteca
Mexico City, Meksiko
1974
Jerman
2-1
Jerman
Belanda
Olympiastadion
Munich, Jerman Barat
1978
Argentina
3-1
Argentina
Belanda
Estadio Monumental
Buenos Aires, Argentina
1982
Spanyol
3-1
Italia
Jerman
Santiago Bernabéu
Madrid, Spanyol
1986
Meksiko
3-2
Argentina
Jerman
Estadio Azteca
Mexico City, Meksiko
1990
Italia
1-0
Jerman
Argentina
Stadio Olimpico
Roma, Italia
1994
AS
0-0
Brasil
Italia
Rose Bowl
Pasadena, California, Amerika Serikat
1998
Prancis
3-0
Prancis
Brasil
Stade de France
Saint-Denis, Perancis
2002
Korsel&Jepang
2-0
Brasil
Jerman
Stadion International Yokohama
Yokohama, Jepang
2006
Jepang
1-1
Italia
Prancis
Olympiastadion
Berlin, Jerman
2010
Afsel
1-0
Spanyol
Belanda
Soccer City
Johannesburg, Afrika Selatan
2014
Brasil
1-0
Jerman
Argentina

Estádio do Maracanã
Rio de Janeiro, Brazil
2018
Rusia
 -
2022
Qatar
-
-

Children Learn What They Live With

Jika anak biasa hidup serba dimengerti dan dipahami, Kelak ia akan terbiasa menjadi penyabar.
Jika anak biasa hidup diberi semangat dan dorongan, Kelak ia akan terbiasa percaya diri.
Jika anak biasa hidup banyak dipuji, Kelak ia akan terbiasa menghargai.
Jika anak biasa hidup diterima dilingkungan, Kelak ia akan terbiasa mencintai.
Jika anak biasa hidup tanpa banyak dipersalahkan, Kelak ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri.
Jika anak biasa hidup jujur, Kelak ia akan terbiasa memilih kebenaran.
Jika anak biasa hidup mengenyam rasa aman, Kelak ia akan terbiasa percaya diri dan mempercayai orang-orang disekitarnya.
Jika anak biasa hidup diperlakukan adil, Kelak ia akan terbiasa dengan keadilan.
Jika anak biasa hidup mendapatkan pengakuan dari sekelilingnya, Kelak ia akan terbiasa menetapkan sasaran langkahnya.
Jika anak biasa hidup ditengah keramah tamahan, Kelak ia akan terbiasa berpendirian.
Tetapi,
Jika anak biasa hidup dicacat dan dicela, Kelak ia akan terbiasa menyalahkan orang lain.
Jika anak biasa hidup dalam permusuhan, Kelak ia akan terbiasa menentang dan melawan.
Jika anak biasa hidup dicekam ketakutan, Kelak ia akan terbiasa merasa resah dan cemas.
Jika anak biasa hidup dikasihani, Kelak ia akan terbiasa meratapi nasibnya sendiri.
Jika anak biasa hidup diolok-olok, Kelak ia akan terbiasa menjadi pemalu.
Jika anak biasa hidup dikelilingi perasaan iri, Kelak ia akan merasa bersalah.



DOROTHY LOW NOFEE
(Children Learn What They Live With)

Tuesday, 17 June 2014

The Journey to Pringsurat

Kecamatan Pringsurat merupakan kecamatan di Temanggung yang berbatasan dengan 3 kecamatan dari 2 kabupaten yang berbeda yaitu Kecamatan Jambu yang berada di Kabupaten Semarang serta Kecamatan Grabag dan Kecamatan Secang yang berada di Kabupaten Magelang. Ketiga kecamatan tersebut merupakan wiayah studi messo Kecamatan Pringsurat. Kecamatan Pringsurat berada pada jalur strategis lintas kabupaten dan provinsi karena dilewati oleh Jalan Arteri Semarang-Yogyakarta, selain itu juga dilewati oleh jalan kolektor Pringsurat-Kranggan. Lokasi yang strategis menyebabkan banyak industri yang berdiri di sepanjang jalan arteri maupun kolektor, Industri tersebut didominasi oleh industri pengolahan kayu. Meskipun tata guna lahan Kecamatan Pringsurat di dominasi oleh kebun yang sebagian besar ditanami Pohon Sengon. Akan tetapi, bahan baku industri kayu lapis tidak hanya berasal dari Kecamatan Pringsurat tetapi diluar Kecamatan Pringsurat seperti Bandung, Kendal, Rembang, dll.
       Kecamatan Pringsurat merupakan daerah industri kayu, teradapat 14 industri besar berdiri disana disamping terdapat pula industri kayu kecil atau rumahan. Dengan adanya industri tersebut banyak menyerap tenaga kerja, sehingga banyak masyarakat yang bekerja sebagai buruh industri kayu. Kulit kayu yang banyak di jemur di sepanjang jalan kolektor Pringsurat-Kranggan merupakan hasil dari limbah industri kayu yang dibeli oleh pengepul untuk dikeringkan dan dijual kepada masyarakat  baik untuk kayu bakar untuk keperluan rumah tangga maupun untuk digunakan sebagai kayu untuk membakar bata atau genteng oleh industri kecil. Pengepul membeli satu truk kulit kayu seharga Rp. 400.000,-  yang dijual kembali setelah dikeringkan perikat Rp. 3.000,-.
Kecamatan Pringsurat sebagian besar didominasi oleh kebun sengon, akan tetapi terdapat juga aktivitas pertanian. Aktivitas pertanian yang paling dominan di Kecamatan Pringsurat dapat dilihat di Desa Soropadan, sepanjang jalan arteri yang berada di Desa Soropadan merupakan lahan sawah irigasi teknis. Berdasarkan penuturan dari Kepala Desa Soropadan lahan sawah yang berada di Desa Soropadan merupakan lahan abadi, yang sangat diperhatikan keberlangsungannya. Selain itu, terdapat juga sawah dengan panorama terindah di Jawa Tengah yang berada di depan Makan Cina Soropadan. Hasil produksi padi di Desa Soropadan dapat mencapai hingga 14 ton perhektar, dengan produksi tersebut Desa Soropadan medapatkan surplus sebesar 800 ton pada hasil panen tahun sebelumnya. Di Desa Soropadan terdapat juga Tugu Sepuser yang merupakan pusat Pulau Jawa, akan tetapi tempat tersebut masih sulit untuk dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata.
@Tugu Sepuser with Captain Phillip
Apabila dilihat dari aksesbilitas, Kecamatan Pringsurat berada pada jalur strategis lintas kabupaten dan provinsi karena dilewati oleh Jalan Arteri Semarang-Yogyakarta. Selain itu juga terdapat Jalan Kolektor Pringsurat-Kranggan yang merupakan akses menuju Kota Temanggung. Jalan arteri maupun kolektor kondisinya masih baik, akan tetapi aksesbilitas antar desa yang tidak dilewati oleh jalan arteri maupun kolektor masih ada yang berupa batu maupun semen. Berdasarkan observasi kami jalan terdekat untuk antar desa-desa di Kecamatan Pringsurat bagian barat (Desa Wonokerso, Desa Soborejo, Desa Pagergunung, Desa, Gowak, Desa Karangwuni) masih banyak yang berupa batu maupun semen, apabila ingin jalan aspal harus memutar lebih jauh. Desa-desa tersebut sebagian besar memiliki topografi datar hingga curam, jalan berbatu sebagian berada pada topografi datar hingga curam sehingga sangat membahayakan bagi pengguna kendaraan bermotor terlebih saat jalan terguyur hujan seperti halnya yang kami alami.
        Jalan arteri di Kecamatan Pringsurat tidak memberikan dampak yang siginifikan terhadap perdagangan dan jasa di sepanjang jalan tersebut. Berdasarkan hasil observasi kami, sangat jauh berbeda antara perdagangan dan jasa di jalan arteri Kecamatan Pringsurat dan Jalan Arteri Kecamatan Secang. Meskipun jalan arteri merupakan jalan cepat akan tetapi perdagangan dan jasa justru lebih banyak ketika di jalan arteri Kecamatan Secang, hal ini terjadi karena topografi jalan di Kecamatan Pringsurat sebagian berbukit dan curam serta jumalah penduduk kecamatan yang masih tergolong sedikit sehingga aktivitas perdagangan dan jasa di sepanjang jalan arteri kurang berkembang.
     Kecamatan Pringsurat memiliki 2 buah pasar utama yang menjadi tempat pemenuhan kebutuhan masyarakatnya, yaitu Pasar Pingit yang berada di Desa Pingit serta Pasar Bedono yang berada di Desa Kebumen. Aktivitas perdagangan dan jasa yang paling dominan di Kecamatan Pringsurat adalah di kedua pasar tersebut. Warung atau toko banyak berderet di dekat kedua pasar tersebut. Disamping itu fasilitas perekonomian seperti bank maupun koperasi juga tersebar di dekat pasar tersebut, hal ini tejadi karena adanya bank maupun koperasi  tersebut sebagai tempat meminjam modal usaha maupun menyimpan uang khususnya bagi para pedagang-pedagang di sana.
Apabila dilihat dari sosial budaya, masyarakat di Kecamatan Pringsurat masih memiliki unsur sosial budaya pedesaan, hal ini dapat dilihat dari sikap terbuka, ramah, dan acuh dari masyarakatnya. Masyarakatnya murah senyum dan saling menyapa ketika kami di sana pada saat observasi ke semua desa di Kecamatan Pringsurat, hal ini akan sangat berbeda ketika berada di daerah lain yang memiliki sifat kekotaan. Kegiatan-kegiatan warga seperti perkumpulan warga, rapat RT, pengajian juga masih rutin dilakukan sebagai contoh di Desa Pingit.
@Masjid depan Basecamp
Berdasarkan kegiatan lapangan kami di Temanggung, Kecamatan Pringsurat memiliki potensi dalam bidang industri karena banyak industri yang berdiri mengingat lokasi yang strategis, memudahkan dalam pengambilan bahan baku maupun pasar penjualan. Beberapa permasalahan yang ditemui diantaranya ketimpangan aksesbilitas,  Kecamatan Pringsurat dilalui jalan arteri yang memberikan aksesbilitas yang baik akan tetapi apabila memasuki desa-desa di dalamnya masih banyak terdapat jalan berbatu dan semen padahal jalan tersebut merupakan jalan antar desa dengan jarak terdekat. Berdasarkan penuturan Kepala Desa Pagergunung masalah utama adalah pendanaan, sehingga jalan-jalan yang ada dibangun secara bertahap baik untuk jalan semen maupun jalan aspal. Kantor kecamatan pringsurat justru berada di Desa Pringsurat yang secara fisik merupakan desa tertinggal sesuai penuturan dari Camat Pringsurat. Selain itu juga terdapat asalah mengenai limbah dan polusi industri di Desa Soropadan yang berdapak pada produktifitas pertanian. Menurut Kepala Desa Soropadan, limbah/polusi industri menyebabkan ph tanah menjadi menurun dibawah 5 padahal ph yang bagus adalah 6,5 sehingga berdampak pada produktifitas. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah desa soropadan menghimbau petani untuk meningkatkan ph sawah dengan menggunakan pupuk organik serta menanam palawija disawah.
Data lapangan merupakan bagian penting dalam perencanaan, sehingga kegiatan merupakan kegiatan yang harus dilakukan disamping untuk mendapatkan data lapangan juga untuk melakukan cross check data antara data sekunder yang didapat dengan kondisi yang ada di lapangan. Dalam kegiatan lapangan data didapat dengan observasi, wawancara, serta kuesioner. Segala sesuatu harus dipersiapakn dengan baik untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di lapangan baik teknis maupun normatif. Sehingga data yang dibutuhkan dapat dikumpulkan serta efisien waktu.
@Air Terjun Sekar Langit, Grabag

@Air Terjun Sekar Langit, Grabag

@Air Terjun Sekar Langit, Grabag 
Little Boss

Semoga Bermanfaat....